Hari ini nama di atas pasti banyak disebut dan ditulis di seantero negeri, bukan untuk meningkatkan popularitasnya, toh dia ga perlu itu..
Yang penting, apakah negara kita telah mendapat hikmat yang diinginkan dari kunjungan ini? Jika tidak, bukankah semuanya menjadi mubazir? Kunjungan kerja ini terasa terlalu singkat untuk membahas poin poin penting. Obama seperti datang hanya untuk bernostalgia dan memuji makanan (padahal nasi goreng tuh panas dalam, emping n kerupuk juga, bakso pake formalin, tidak ada baiknya bagi kita jika dimakan tiap hari..
Toh, pidato dia di UI tentang bangsa kita seakan telah membangunkan kita dari tidur. Dia ingin berpartner dengan Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia. Dan dia telah mengingatkan kita untuk menjadi sebuah bangsa yang besar dan kuat, yang hanya bisa diwujudkan dengan kerjasama kita semua, yang tidak pernah kita hargai dan lestarikan Bhinneka Tunggal Ika itu sendiri.
Sosok karismatik ini telah pulang, dan dia mengingatkan kita akan sederetan PR kita. Kapan Indonesia akan seperti Amerika? Kapan kapan, mungkin..